DLH Kutim Keluhkan TPST Tak Berfungsi Maksimal
KanalKaltim.com; Kutai Timur — Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebutkan bahwa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola melalui kerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) sejak tahun lalu, tidak bekerja maksimal. Pasalnya, dari target yang ditetapkan untuk mengelola sampah sebanyak 50 ton per hari, nyatanya hanya mampu mengelola 4 ton saja dalam sehari.
“Kemarin yang program (pengelolaan sampah, red) bersama KPC, yang iklannya 50 ton per hari, sampai hari ini hanya (mampu, red) 4 ton saja per hari,” papar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Andi Palesangi, Senin, (20/06/22).
Tidak hanya permasalahan TPST, Andi juga mengungkapkan jika pengelolaan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Batota, sudah sangat melebihi kapasitas. Hal ini dikarenakan jumlah sampah untuk wilayah Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan mencapai 70 hingga 80 ton per hari, ditambah dengan kondisi alat berat yang sudah tidak optimal.
“Karena umur exavator kita hampir 11 tahun, jadi untuk melayani sampah sekitar 70-80 ton sehari tidak maksimal, tidak mampu,” jelasnya.(Adv)