Kejar Verifikasi Hibah Air Minum Perkotaan, PDAM Kutim Targetkan September Rampung

Kutai Timur – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim), saat ini tengah fokus menyelesaikan program hibah air minum perkotaan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk wilayah Kutai Timur. Hingga saat ini, proses verifikasi data untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menjadi calon penerima manfaat dari program ini, masih dilakukan.

Direktur PDAM Kutim, Suparjan menyebutkan hingga saat ini proses verifikasi masih dilakukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai calon penerima manfaat dari hibah air minum perkotaan tersebut. Untuk setiap kabupaten, diberikan jatah MBR sebanyak 2.000 sambungan pelangan baru. Namun khusus untuk Kutim, pihaknya mencadangkan tambahan 100 Kepala Keluarga (KK). Sehingga total yang akan dikerjakan sebanyak 2.100 sambungan pelanggan air minum.

“Hingga saat ini, proses verifikasi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah, red) masih terus dilakukan, hingga ditargetkan selesai pendataan di bulan September mendatang. Setiap kabupaten mendapatkan jatah pelanggan (sambungan baru, red) sebanyak dua ribu KK (Kepala Keluarga, red). Namun untuk Kutim sendiri, kami cadangkan sebanyak 100 KK. Jadi total sambungan pelanggan air bersih dari program hibah air minum perkotaan ini di Kutim, sebanyak 2.100 KK, dan harus diselesaikan pengerjaannya hingga tahun 2024 mendatang,” ujar Suparjan.

Lanjutnya, melalui program hibah air minum perkotaan ini, ada 11 kecamatan di Kutim yang menjadi lokasi pengerjaannya. Yakni Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, Bengalon, Kaliorang, Kaubun, Karangan, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan terakhir Kecamatan Long Mesangat. Sedikit merinci pembagian jumlah jaringan, untuk di Kecamatan Bengalon ada dua desa, yakni di Desa Sekerat dan Sepaso Induk yang masing-masing mendapatkan alokasi lebih kurang 90 KK. Kemudian Kecamatan Kaubun dan Kecamatan Karangan, juga masing-masing mendapatkan lebih kurang 90 KK. Selanjutnya di Desa Senambah di Kecamatan Muara Bengkal, mendapatkan alokasi lebih kurang 330 KK.

“Ada sebelas kecamatan di Kutim yang masuk dalam program hibah air minum perkotaan. Mulai dari Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, Bengalon, Kaubun, Kaliorang, Karangan, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan terakhir Kecamatan Long Mesangat. Untuk Kecamatan Bengalon, ada dua desa, yakni Desa Sekerat dan Sepaso Induk, yang masing-masing mendapatkan jatah sambungan baru lebih kurang sembilan puluh kepala keluarga. Kemudian Kecamatan Kaubun dan Karangan, masing-masing mendapatkan alokasi sambungan baru juga sebanyak 90 kepala keluarga. Sementara di Desa Senambah Kecamatan Muara Bengkal, mendapatkan alokasi 330 KK (Kepala Keluarga, red),” jelas Suparjan.

Namun, program hibah air minum perkotaan ini tidak bisa berjalan maksimal jika tidak ada upaya penambahan sambungan pipa air baku di setiap kecamatan. Saat ini, ujar Suparjan, ada beberapa program pemasangan pipa air baku yang dibiayai melalui APBN, APBD hingga anggaran dari PDAM Kutim sendiri. Seperti program pemasangan pipa air baku dari Simpang Empat Kecamatan Kaliorang menuju ke Kecamatan Bengalon, sepanjang 6.000 meter yang dibiayai dari APBN. Kemudian, melalui program optimalisasi pipa air baku yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim melalui alokasi APBD Kutim, sepanjang 4,5 kilometer. Sementara PDAM Kutim sendiri melalui anggaran yang dimilikinya, juga melakukan pemasangan pipa air baku sepanjang 10.000 meter di Kecamatan Kaliorang. Mencakup empat desa, yakni Desa Bukit Makmur, Bangun Jaya, Kaliorang dan Bumi Sejahtera. Untuk pemasangan pipa air baku di keempat desa tersebut, PDAM Kutim mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp 2,5 miliar.

“Supaya program hibah air minum perkotaan ini bisa terlaksana maksimal, kita juga melakukan pemasangan pipa air baku pada sejumlah kecamatan yang memang belum terjangkau jaringan air bersih PDAM, melalui pembiayaan yang dialokasikan pada anggaran belanja negara, anggaran belanja daerah Kutim, dan anggaran yang dimiliki oleh PDAM Kutim sendiri. Seperti program pemasangan pipa air baku dari Simpang Empat Kecamatan Kaliorang menuju ke Kecamatan Bengalon, sepanjang 6.000 meter yang dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, red). Kemudian, melalui program optimalisasi pipa air baku yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim melalui alokasi APBD (Anggaran Pendapaatan dan Belanja Daerah, red) Kutim, sepanjang 4,5 kilometer. Sementara PDAM Kutim sendiri melalui anggaran yang dimilikinya, juga melakukan pemasangan pipa air baku sepanjang 10.000 meter di Kecamatan Kaliorang. Mencakup empat desa, yakni Desa Bukit Makmur, Bangun Jaya, Kaliorang dan Bumi Sejahtera. Untuk pemasangan pipa air baku di keempat desa tersebut, PDAM Kutim mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp 2,5 miliar,” jelas Suparjan. (ibn)