Walikota Targetkan 90% Warga Tersambung PDAM di 2023
Balikpapan – Menyadari pendeknya masa jabatan sebagai kepala daerah, Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, berupaya meningkatkan kinerjanya. Salah satunya dengan menargetkan sambungan air PDAM kepada 90 persen warga yang tersebar di kota minyak. Mengingat persentase layanan perusahaan milik pemerintah daerah ini baru di angka 80 persen.
Rahmad menilai langkah pertama yang harus dilakukan yakni memastikan ketersediaan air baku bagi PDAM. Apalagi badan usaha yang berganti nama jadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Manuntung ini hanya mengandalkan waduk manggar sebagai sumber air baku. Otomatis kapasitas waduk harus sebanding dengan sambungan air ke pelanggan.
“Kalau sampai sambungan banyak tapi air bakunya tidak mencukupi ya sama saja tidak berguna. Makanya kita perlukan stok air baku dulu. Yang kita tunggu bendungan di lokasi ibukota negara (IKN) yang baru dan di Embung Aji Raden dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Rahmad, dirinya menargetkan di tahun 2023 ada peningkatan jumlah sambungan pelanggan PDAM menjadi 90 persen. Target itu sebagai upaya pemenuhan visi misi yang dijanjikannya saat maju dalam pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2020 lalu. Terutama memenuhi kebutuhan air secara merata bagi warga. Termasuk masalah lokasi rumah warga yang menjadi kendala pemerataan distribusi.
“Mudah-mudahan rencana kita berjalan dengan baik. Sehingga itu bisa meminimalkan target kita di tahun depan sekitar 90 persen kebutuhan air PDAM warga Kota Balikpapan InsyaAllah 90 persen nanti. Itu 2023-2024,” tuturnya lagi.
Menurut Rahmad, pihaknya juga berencana mengambil air baku dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Bahkan jika itu terealisasi kemungkinan pelayanan air bersih PDAM bisa menyentuh 100 persen. Dimana pemerintah setempat tinggal menyiapkan anggaran instalasi pemipaan yang menghubungkan kedua daerah bertetangga ini.
“Kedepannya kita masih cari alternatif. Termasuk program kerjasama dengan PPU untuk mengambil air baku dari sana. Saat ini masih terus dibahas khususnya menyangkut untung rugi jika mengambil air baku itu,” tambahnya. (*/san)