Curah Hujan Masih Minim, Produksi Air Bersih PTMB Belum Maksimal
Balikpapan – Hujan yang turun di Kota Balikpapan ternyata intensitasnya tidak merata. Jika di kawasan kota dan sekitarnya mengalami curah hujan tinggi, ternyata di kawasan Waduk Manggar tidak. Justru, debit air di waduk yang jadi andalan air bersih warga ini terus tersedot dan per Jumat (1/12/2023) debit air pada posisi level 6,92 meter.
Direktur Operasional PTMB (PDAM), Anang Fadliansyah mengatakan kondisi ini sangat berpengaruh pada pelanggan yang ada. Sebab, kapasitas produksinya pun belum dapat dilakukan maksimal, sehingga ada yang mengalami mati air apalagi daerah tinggi. Kebijakan PDAM Balikpapan, dengan posisi debit air di level waduk itu, maka produksinya harus mengacu pada regulasi yang disarankan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim yang punya kewenangan terhadap keberadaan waduk dan untuk menjaga cadangan air baku.
“Kita masih giliran airnya di masyarakat seperti yang disampaikan beberapa waktu lalu. Karena sekarang ini polanya kita ada yang 100 persen kapasitas produksinya setiap 2 hari, tetapi ada pula 70 persen kapasitasnya per 2 hari. Makanya, banyak kawasan tidak mengalir,” ujarnya, Kamis (07/12).
Hal ini, lanjut Anang, berkaitan erat dengan kondisi Waduk Manggar dan Teritip. Karena masih adanya pelanggan yang airnya tidak mengalir kendati hujan turun. Maka jajaran direksi dan dewan pengawas (dewas) berupaya maksimal ingin menjawab keluhan warga. Tetapi, fakta di lapangan kapasitas produksi tidak dapat dilakukan dengan kapasitas penuh (full capacity). Bahkan, karena debit air pada posisi level air waduk 6 meter lebih terkadang kapasitas produksi hanya 50 persen.
Menurut Anang, sebenarnya jika mengacu pada informasi BWS Kaltim, posisi Waduk Manggar debitnya di level 7 meter sudah tidak dapat dioperasikan lagi. Karena, normalnya harus 10 meter sampai 11 meter lebih. Karena jika terus disedot untuk pemenuhan air ke pelanggan, terjadi pola isap melalui intake yang masuk ke rumah pompa berbagai variasi yakni 7 meter, 5 meter dan 3 meter. Padahal, di posisi level air 4,80 meter sudah tidak dapat digunakan karena sudah masuk lumpur atau pendangkalan (sedimentasi).
“Sekarang ini setiap hari, Waduk Manggar mengalami penurunan sekitar 3 cm. Tentu saja mengurangi produksi. Setiap hari level air itu kita cek dan memang kondisinya tidak terisi maksimal kendati hujan mulai turun. Semoga segera turun hujan deras dan waduk kita penuh,” tambahnya. (man)