DLH Siapkan Insentif Lembur Ramadan
Balikpapan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan berencana memberikan insentif lembur bagi para petugas kebersihan yang bekerja ekstra selama bulan Ramadan. Langkah ini diambil sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka menjaga kebersihan kota saat aktivitas masyarakat meningkat.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menjelaskan pemberian insentif ini karena petugas kebersihan harus bekerja lebih keras selama Ramadan. “Insentif lembur ini karena mereka bekerja untuk menjaga kebersihan Kota Balikpapan saat aktivitas masyarakat sedang tinggi,” ujarnya, Senin (10/03).
Selain menjalankan tugas rutin, lanjut Sudirman, para petugas kebersihan juga bertanggung jawab menjaga kebersihan di sekitar pasar Ramadan. Kawasan itu tentu selalu ramai pengunjung. Di situ pemerintah menilai peran petugas kebersihan sangat krusial. Terutama setelah pasar Ramadan selesai beroperasi dan meninggalkan tumpukan sampah.
“Petugas ini juga menjaga kebersihan di sekitaran pasar Ramadan serta setelah pasar Ramadan tutup. Maka sudah sewajarnya untuk diberikan apresiasi,” katanya.
Sebagai bentuk penghargaan, menurut Sudirman, DLH Balikpapan menaikkan insentif lembur bagi para petugas dari sebelumnya Rp 50 ribu per hari menjadi Rp 100 ribu per hari. “Kami menaikkan insentif lembur menjadi Rp100 ribu per hari dari sebelumnya hanya Rp50 ribu per hari,” jelasnya.
Ia menilai kenaikan tersebut tidak terlalu besar. Namun diharapkan dapat memberikan tambahan semangat bagi para petugas kebersihan yang bekerja ekstra selama Ramadan. “Walaupun angka kenaikannya tidak terlalu besar, kami berharap hal ini dapat menambah semangat dan motivasi bagi mereka,” tuturnya lagi.
Sudirman menambahkan dengan adanya insentif lembur ini, DLH Balikpapan berharap para petugas kebersihan semakin termotivasi menjaga kebersihan kota. Karena ini demi kenyamanan masyarakat yang menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Meski memang para petugas harus menyiapkan tenaga ekstra sembari menjalankan ibadah puasa.
“Kan setiap Ramadan ada lonjakan volume sampah. Ini saja naik hingga 700-800 ton setiap harinya. Kenaikan ini tidak hanya terjadi di kawasan permukiman tapi juga di pasar Ramadan. Aktivitas warga biasanya kan beli takjil dan menyiapkan sahur,” tambahnya. (man)