Memasuki Kemarau, PDAM Terus Pantau Waduk Manggar
Balikpapan- Menghadapi musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Balikpapan terus melakukan berbagai perbaikan pelayanan air minum bagi pelanggan. Hal itu terkait suplai air minum dari waduk Manggar Km.12 Karang Joang yang merupakan sumber air baku utama saat ini.
Arief Purnawarman selaku Direktur Teknik PDAM Kota Balikpapan, memperkirakan kemampuan cadangan air di waduk manggar mampu memberikan suplai air hingga 6 bulan ke depan tanpa adanya hujan dengan catatan tidak ada kerusakan pipa distribusi yang bersifat Darurat atau terencana.
“Desain waduk Manggar ini cukup sampai 6 bulan ke depan. Insya Allah bisa terus mengalir selama tidak ada gangguan di pipa transmisi, atau pun pipa distribusi dan gangguan suplai listrik,” kata Arief Purnawarman.
Selain itu lanjut Arief, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan kualitas air dari sumber hingga sampai ke pelanggan. Agar tidak ada lagi keluhan keruh maupun tidak layak dari para pelanggan yang menjadi konsumen PDAM.
Saat ini ada 9 Instalasi Pengolahan Air Minum yang akan terus mengcover kebutuhan air bersih bagi pelanggan (IPAM) yaitu IPAM KM.12 Karang Joang, IPAM Kampung Damai dan IPAM KM.8 Batu Ampar yang sumber air bakunya dari Waduk Manggar dengan mensuplai Air Bersih mencapai 78% kebutuhan bagi masyarakat pelanggan PDAM Kota Balikpapan, IPAM Gn.Sari, IPAM Prapatan, IPAM Kampung Baru, IPAM Zamp Korpri dan IPAM Gn. Tembak yang sumber air bakunya berasal dari Sumur Dalam dan IPAM Waduk Teritip yang baru saja beroperasi dengan sumber air baku berasal dari Waduk Teritip dengan harapan dapat mensuplai kebutuhan Air Bersih di Balikpapan Timur secara bertahap.
Yang perlu diketahui pelanggan, seperti biasa bahwa penggunaan Air Bersih PDAM di musim kemarau mengalami peningkatan dalam penggunaan air bersih, sehingga turut berimbas pada pelanggan yang berada dipermukiman atas atau jauh dari Instalasi Pengolahan Air Minum, belum lagi ketika kondisi pemakaian puncak dimana pelanggan menggunakan air secara bersamaan, pada jam tertentu seperti Pagi Hari atau sore harinya, maka juga turut mempengaruhi jalannya air untuk sampai dirumah pelanggan yang tinggal diwilayah perbukitan atau jauh dari IPAM PDAM, apalagi tidak dapat kita pungkuri bahwa kondisi Kota Balikpapan 80% adalah perbukitan. (humas PDAM/zha)