Pilah Sampah RT, DLH Gandeng PKK
Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengoptimalkan peran ibu-ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). Hal itu untuk memperkuat gerakan pemilahan sampah dari sumbernya. Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencapai target pengurangan sampah sebesar 50 persen pada tahun 2025.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menyebut peran aktif TP PKK menjadi ujung tombak perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. “Kami melibatkan TP PKK karena mereka memiliki jaringan yang kuat hingga tingkat RT. Mereka sangat strategis untuk menyosialisasikan pemilahan sampah secara langsung kepada warga,” ujarnya, Jumat (02/05).
DLH, lanjut Sudirman, menjalankan program edukasi dan sosialisasi secara masif bersama TP PKK dan kader lingkungan di seluruh kecamatan. Program ini menyasar rumah tangga sebagai sumber utama sampah, dengan menekankan pentingnya memilah sampah organik dan anorganik sejak dari dapur rumah sendiri.
“Kami menyampaikan langsung ke warga bahwa perubahan besar bisa dimulai dari dapur. Kalau setiap keluarga memilah sampahnya, kami bisa mengurangi volume sampah ke TPA secara signifikan. Jadi memang harus berawal dari rumah tangga,” jelasnya.
Menurut Sudirman, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat target DLH, tetapi juga sejalan dengan salah satu dari 10 Program Pokok PKK. Yakni bidang kelestarian lingkungan hidup. Di mana Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Nur Aini Rahmad, juga berkomitmen mendukung para kader di lapangan berperan aktif menyukseskan program ini.
“PKK Balikpapan sudah lama bergerak di isu lingkungan. Makanya kami dari DLH saling berkolaborasi dalam komitmen menciptakan rumah tangga yang peduli. Khususnya bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri,” lanjutnya.
Sudirman menambahkan pihaknya siap mendukung pelatihan rutin daur ulang sampah rumah tangga dari PKK setempat. Apalagi hal itu menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan kepada anggota dan masyarakat. Mengingat partisipasi masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program pengurangan sampah.
“Kami berharap kolaborasi lintas sektor ini semakin meningkat. Kalau TP PKK bisa menyentuh langsung hati warga, maka perubahan bisa lebih cepat terjadi. Kami optimistis, target 50 persen bukan sekadar angka, tapi tujuan nyata yang bisa kita capai bersama,” pungkasnya. (man)