PDAM Terus Berupaya Tambah Sumur Dalam
Balikpapan – Hingga kini, PDAM Balikpapan masih kesulitan membangun sumur dalam. Kesulitan PDAM membangun sumur dalam tersebut karena lahan yang terbatas juga minimnya air, termasuk airnya tidak memenuhi sntadar baku juga dinilai sangat kecil debitnya.
“Tiga kita buat dari PDAM dan dua dari APBD kota. Yang potensi hanya di Prapatan saja. Kita masih terus cari lokasi baru. Di Balikpapan Barat itu ada dua sumur punya PU hanya 7 liter kapasitas dan airnya kurang bagus,” jelasnya.
Wilayah Prapatan merupakan daerah potensi yang mmeiliki sumber air yang cukup. Karena itu kata Haidir pihaknya akan segera merealisasikan pembangunan. Kondisi berbeda dengan wilayah lainya.
“Kalau lahannya ada belum tentu ada airnya. Jadi tetap harus distudy geolistrik dulu nanti dilihat potensinya. Jadi tidak smeua tanah yang dibor ada airnya. Kita baru studi geolistriknya,” sambungnya.
Sementara untuk pembangunan sumur dalam di wilayah Perumnas Batu Ampar, Haidir menjelaskan saat ini masih dilakukan pengukuran dan penelitian geolistrik.
“Baru diukur kemarin. Lokasinya di perumnas tapi dicari lokasi yang pas. Syaratnya harus ada debitnya, mestinya biaya segitu paling sedikit ya 10 liter/detik. Airnya juga harus penuhi baku mutu air. Selain potensi air juga harus jelas status tanahnya karena tidak semua orang mau lepas tanahnya,” imbuhnya.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun satu sumur dalam mencapai Rp 2 miliar. Itu pun belum termasuk biaya untuk pembebasan lahan.
“Kontruksinya antara Rp 850 juta hingga Rp 2 miliar. Kita ini bukan sumur dangkal tapi sumur dalam. Itu diluar tanahnya ya,” tutupnya. (zha)